Aku tak marah padamu
Aku juga tak kan benci
Dan kau harus tahu itu
Bahkan kubiarkan hatimu, tersenyum.
Kupersilakan kau menapaki ruam
Kan kubiarkan lebih dulu
Hingga rindu dalam ruas-ruas waktu
Menyentuh, mengigit, membelai merdu.
Sekali lagi aku tak kan marah
Kamu harus tahu itu
Dalam rajutan malamNya aku berserah
Air mataku menganak pelan
Kubiarkan kau mengerti dulu
Diamku bukan berarti tak dahsyat
Ada rindu di lingkar nadiku
Ada sejuta puisi yang kuciptakan
Diamku, bukan berarti tak bersyarat
Aku memahami detak jantungmu
Mengintai tiap raut wajahmu
Ada gelora yang membara liar
Aku juga tak kan mengutukmu
Karena aku tak ingin berselisih
Rinduku, rindumu pada senja kita
Syaratnya, aku tak kan cemburu
Diammu, diamku biar lah dulu
Meresap hingga nafas berdenyut
Meletakkan hati tak semudah berbagi
Sebab, membuka hatipun tak semudah berbuka puasa.
Hina dina yang pernah hadir
Tetap hadir meski telah berganti suci
Ibarat kertas berlembar-lembar tipis
Tetapi, tetap manis!
Begitu pula gula memang manis
Namun, lebih manis madu
Untuk kamu yang ku rindu
Tetap, tersenyum untuk cakrawala!
Meski bibir malam mencibirku
Walau mentari mengejekku
Aku masih menantimu hingga berderu!
Menanti dalam bulir zikir dan doaku.
Palangka Raya, 19 Februari 2023
*
Bionarasi:
Penulis bernama Desi Safitri, S. Pd merupakan seorang guru Bahasa Indonesia di sekolah SMK Al Ishlah Kota Palangka Raya, Kalteng. Lahir pada tanggal 18 Juni 1992. Sudah menerbitkan sebanyak 15 buku, baik itu buku fiksi dan nonfiksi, berupa buku tunggal dan antologi, seperti buku cerpen, puisi, novel, dan artikel. Alamat media sosial penulis, facebook “Ming Ming Chy”, KBM App “Nur_Chy_186_SPP”, dan WA 081251968618.






