Palangka Raya, TalawangNews.com – Usia muda bukanlah halangan bagi seorang Onata Susilo yang telah lulus dari pendidikan Teknik Komputer tahun 2019. Usaha yang dijalankan merupakan warisan milik orang tuanya yang telah diajarkan dan ditekuni sejak dia kecil.
Kegigihan dia dalam menjalankan usaha ini tidaklah mudah dan datang begitu saja dan perlu adanya ketekunan. Hal ini disebabkan karena melakukan perawat ayam petelor tidaklah segampang merawat ayam kampungĀ dan apalagi jumlahnya sampai ratusan bahkan bisa dikatakan ribuan, Selasa (22/07/2025).
CV Ibrahim Jaya Abadi adalah nama yang dipakai dalam bidang usaha ayam petelor yang sedang dijalankannya.
“Pertama dari pas kuliah aku sudah mulai usaha ayam telur sama ayam broiler. Tapi aku maunya menekuni ayam petelur. Kalau broiler harga penjualan sering naik turun, kalau petelur cenderung stabil,” kata Onata di sela sela kegiatannya di jalan Siti Bakar Kereng Bengkirai Palangka Raya.
Ia memulai dengan pola yang efektif: mendatangkan ayam siap telur usia 16 minggu. Produksi akan mulai muncul di usia 19 minggu, dan mencapai puncak di usia 1,5 tahun.
Dalam satu siklus, seribu ekor ayam petelur bisa menghasilkan hingga 90 persen telur per hari saat masa produktif.
“Produksi biasanya sampai umur dua tahun, setelah itu menurun dan ayamnya biasanya dijual afkir. Bisa buat soto, nanti tinggal nambah dikit bisa beli bibit baru lagi,” ujarnya.
Lebih dari sekadar berjualan ayam, Onata tidak hanya membuka peluang bantuan untuk kerjasama, setiap pembeli paket kandang dan ayam mendapat pendampingan penuh selama satu bulan. Timnya mengajari mulai dari memberi makan, mencampur pakan, manajemen kandang, vaksinasi, hingga mengelola limbah.
“Bagi pemula sangat work it, seribu ekor seperti ini di luar Jawa harganya Rp230 juta, sudah termasuk kandang premium model baterai, ayam dari Kediri, dan peralatan lengkap. Listrik cukup 900va pakai satu kipas dan enam lampu pijar,” jelasnya.
Pasar industrinya kini mulai merambah Kalimantan Tengah setelah sebelumnya menyuplai hingga Toraja dan Papua. Ia juga sudah ada kerja sama dengan BUMDes, koperasi, hingga rencana dengan Merah Putih November mendatang.
Onata percaya, anak muda seharusnya tidak perlu cari kerja jika bisa produktif dari kandang. Usaha bisa diawali dengan skala kecil. apalagi pangsa pasar masih cukup besar, komoditas telur Kalimantan 60 persen masih disuplai dari jawa.
“Produksi 500 ekor pun sudah bisa untuk hidup. Beli rokok, bantu bapak ibu, sudah bisa itu,” tegasnya.






